Rabu, 08 Mei 2013

Keinginanmu untuk diketahui orang, tentang sesuatu dari keistimewaanmu itu, sebagai bukti tidak adanya kejujuranmu dalam kehambaanmu

Keistimewaan yang diberikan Allah kepada makhluk itu berupa ilmu, atau amal salih, yang seharusnya dalam mengamal keduanya itu harus semata-mata untuk mendapat keridhaan Allah asalakn itu harus beres dengan Allah itulah yang penting, karena itu jika dipergunakan untuk pamer dan ditonjol-tonjolkan untuk mendapat pujian orang, maka nyata bahwa rasa kehambaannya kepada Allah belum betul (belum jujur)
Nabi Isa as berkata: Jika orang berpuasa, maka hendaknya meminyaki rambutnya dan membasahi bibirnya, supaya jika dilihat orang disangka tidak puasa, begitu  pula juga bersedekah hendaknya memberi dengan tangan kanan dan disembunyikan dari tangan kirinya, dan jika sembahyang harus menutup tabir rumahnya, sebab Allah membagi pujian itu sebagaimana membagi rizqi.
Abu Abdullah Al-Qurasy berkata: Siapa yang tidak puas dengan pendengaran dan penglihatan Allah dalam amal perbuatan dan perkataannya , maka pasti kemasukan riya. Firman Allah:"Apakah engkau tidak merasa cukup dengan Tuhanmu, bahwa Ia menyaksikan dan mengatahui segala sesuatu.
Abu Khair Al-Aqtha berkata: Siapa yang ingin supaya amalnya diketahui orang, maka itu riya dan siapa yang ingin diketahui orang hal keistimewaannya maka itu pendusta.
Abu Abbas Almarsy berkata: Siapa yang ingin terkenal, maka ia budaknya terkenal, dan siapa yang ingin tersembunyi , maka ia budaknya tersembunyi, dan siapa yang benar-benar merasa sebagai hamba Allah, maka terserah pada Allah apakah diterangkan atau disembunyikan . Yakni sama saja yang penting ia beramal karena Allah.semoga bermanfaat bagi kita semua ,wassalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar