Diriwayatkan oleh Hammad bin Umar, dari
A-Sara bin Khalid, dari Jakfar bin Muhammad, dari ayahnya, dari datuknya
Ali bin Husain, katanya pembantu mereka pergi berlayar menaiki kapal.
Ketika dia mahu mendarat tiba-tiba dia melihat di atas pantai duduk
seorang lelaki yang sedang menerima hidangan makanan dari langit.
Makanan itu diletakkan di hadapannya kemudian dia pun memakannya.
Setelah dia kenyang, makanan itu diangkat semula ke langit. Pembantu
yang merasa hairan itu memberanikan dirinya mendekati orang itu sambil
berkata kepadanya: “Hamba Allah yang manakah engkau ini?” Lelaki itu
berkata: “Aku adalah Khidir yang barangkali engkau sudah pernah
mendengar nama itu.” Pembantu itu bertanya lagi: “Dengan (amalan) apakah
didatangkan kepadamu makanan dan minuman ini?”
Lelaki itu menjawab: “Dengan nama Allah yang Maha Agung.”
Diriwayatkan oleh Ahmad dalam kitab
Al-Zuhdi, yang diterima dari Hammad bin Usamah, dari Mas’ar, dari Maan
bin Abdul Rahman, dari Aun bin Abdullah, dari Utbah, dari Ibnu Mas’ud,
mengatakan: “Ada seorang lelaki di Mesir sedang bercucuk tanam di
kebunnya. Ketika itu dia sedang gelisah dan dia tunduk mengerjakan
ladangnya. Ketika dia mengangkat kepalanya, tiba-tiba di melihat di
hadapannya ada seorang lelaki sedang berdiri memperhatikan apa yang
dilakukannya dan memandangi wajahnya. Lelaki itu berkata kepadanya:
“Kuperhatikan dari tadi engkau murung dan gelisah, mengapa begitu?”
Lelaki yang bercucuk tanam itu berkata: “Tidak ada apa-apa.”
Kemudian lelaki yang datang tadi
berkata: “Dunia adalah kesenangan yang sedikit dan masanya amat terhad,
dan kesenangan itu dinikmati oleh orang baik dan orang jahat. Sedangkan
akhirat kesenangan yang hakiki dan abadi.”
Mendengar yang demikian lelaki yang
bercucuk tanam itu berkata: “Sebenarnya saya sedih memikirkan keadaan
kaum muslimin sekarang ini. Orang yang datang itu berkata: “Allah SWT
akan membebaskanmu dari kesusahan kerana engkau ambil-berat terhadap
nasib kaum Muslimin. Cuba tanya siapakah orangnya yang meminta kepada
Allah kemudian Allah tidak memenuhi permintaannya, siapakah orang yang
doanya tidak terkabul? Siapakah yang berserah kepada Allah lalu Allah
tidak melindunginya?” Mus’ir berkata: “Menurut mereka orang yang memberi
pengajaran itu adalah Khidir
Sumber:
hasnulhadiahmad.com
hasnulhadiahmad.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar