Senin, 29 April 2013

Sembahyang itu sebagai penyucian hati dari kotoran dosa, dan untuk membuka pintu ghaib

Rasulullah  saw bersabda: Sesungguhnya perumpamaan sembahyang itu, bagaikan sungai mengalir di muka pintu salah seorang, maka ia mandi daripadanya tiap hari lima kali, apakah ada sisa dari kotorannya? Jawab sahabat: Tidak ada kotorannya sedikitpun,.Maka Sabda Nabi saw: Demikian pula contoh dari sembahyang lima waktu, menghapus dosa.
Juga sembahyang sebagai pintu ghaib, sebab bila hati telah bersih dan selalu berhubungan dengan Tuhannya, pasti lambat laun akan terbuka baginya tirai/ pintu ghaib.
Sembahyang itu sebagai tempat bermunajat( menyampaikan hajat kepada Allah), serta memanjatkan puji syukur. Dan sebagai tempat pembersihan hati dari kotoran. leluasa di dalam datangnya berbagai rahasia-rahasia Tuhan. Dan terbit terang padanya cahaya-cahaya Ilmu dan ma'rifat.Firman Allah:" tegakkan sembahyang itu untuk dzikir ingat kepadaKu."
Sesungguhnya seorang hamba bila ia berdiri sembahyang, maka Allah membuka untuknya tirai hijab, dan langsung dihadapinya, dan berdiri tegak para malaikat dari atas bahunya hingga langit, mengikuti sembahyangnya dan mengaminkan do'anya. Dan seorang yang sembahyang itu ditaburi rahmat dari langit hingga ubun kepalanya. Dan dipanggil oleh suara: Andaikata orang yang munajat ini mengetahui siapakah yang diajak bicara, tidak akan berhenti( memutuskan) sembahyangnya. Dan sesungguhnya pintu-pintu langit terbuka untuk orang yang sembahyang. Dan sesungguhnya Allah menbanggakan barisan orang-orang yang sembahyang di hadapan MalaikatNya.
Dalam Kitab Taurat ada tersebut demikian: Hai anak Adam, jangan malas untuk berdiri sembahyang dihadapanKu sambil menangis, maka Akulah Allah yang telah mendekat dihatimu, dan karena ghaib engkau dapat melihat cahayaKu.
Muhammad bin Ali Attirmidzy berkata: Allah telah memanggil orang-orang yang bertauhid supaya sembahyang lima waktu, karena rahmat kasihan kepada mereka, dan menyediakan berbagai macam hidangan, supaya seorang hamba itu dapat merasakan pada tiap bacaan dan gerak itu kurnia pemberian-pemberiannya, maka gerak itu bagaikan makanan, sedang bacaan itu bagaikan minuman. Dan hidangan itu disediakan oleh Allah tiap hari lima kali, supaya tidak ada lagi sisa kotoran atau debunya.Semoga bermafaat, Wassalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar