Senin, 07 April 2014

BERPIKIR DALAM KEMASLAHATAN



Tersebutlah di suatu masa tiga pengelana yang telah bertahun-tahun menyusuri pelosok negeri. Ia menyusuri berbagai desa untuk mendapatkan jawaban atas segala pertanyaan yang bergelayut di kepalanya. Taka da seorang pun dari desa yang dilalui dapat menjawab pertanyaan yang diajukan
Suatu hari, tiga orang itu singgah di kampung Nasiruddin Hoja. Ia menjelaskan kepada orang-orang kampung , bahwa mereka telah lama berkelana mencari orang yang bijak untuk menanyakan tiga pertanyaan yang sulit didapatkan jawaban nya. Kontan, orang-orang kampung menyodorkan nasiruddin Hoja sebagai wakil mereka, menghadapi tiga pengelana. Maklum , Nasiruddin memang tergolong manusia bijak, cerdas, super cerdik alias panjang akalnya.
Singkat kata, Nasiruddin dipaksa berhadapan dengan tiga pengelana, sekaligus dikelilingi masyarakat desa untuk menyaksikan acara Tanya-jawab yang sangat langka kejadiannya.
Pengelana pertama langsung bertanya:” Wahai Nasiruddin, di manakah letak pusat bumi?”
Nasiruddin langsung menjawb dengan tangkas, “ Tepat di bawah telapak kakiku.”
“ Bagaimana kau tahu?” Tanya si pengelana pertama.
“ Kalau tak percaya ukur sendiri,” kata  Nasiruddin menimpali.
Pengelana pertama terdiam, lantas pengelana kedua melanjutkan pertanyaan, “Nasiruddin tahukah kau berapa banyak jumlah bintang di angkasa sana?”
Nasiruddin tersenyum saja. Dengan enteng ia lalu berkata” Jumlah bintang sama persis denga jumlah bulu keledaiku”
“ Dari mana kau bisa membuktikannya?” Tanya pengelana kedua.
“ Kalau tak percaya hitung saja jumlah bulu keledaiku, pasti jumahnya sama dengan di atas sana,” timpal Nasiruddin dengan entengnya. Pengelana kedua terdiam, tak bisa mematahkan jawaban Nasiruddin Hoja.
Akhirnya , giliran pengalana ketiga untuk mengemukakan pertanyaannya. Ia berdiri maju ke depan, bertanya dengan ketus-arogan,” Tampaknya Anda tahu banyak soal keledai. Tapi sekarang coba kutanyakan kepadamu, berapa jumlah bulu ekor keledaimu?”
“ Oh ……, itu gampang jawabnya. Aku tahu betul berapa jumlahnya,” Jawab Nasiruddin Hoja , “ Jumlah bulu yang ada si ekor keled iku sama dengan jumlah rambut yang ada di janggutmu.”
“ Bagaimana kau bisa membuktikannya?” sela si pengelana ketiga
“ Oooh, itu mudah sekali, Begini, kau cabut sehelai bulu dari ekor keledaiku, kemudian ganti aku mencabut sehelai jenggotmu. Nah, kalau tidak sama, berarti jawabanku tepat-prima , tapi kalau tidak sama, berarti jawbaku keliru, jawab Nasiruddin  dengan entengnya.
Tentu saja pengelana ketiga tak mau menerima usul Nasiruddin  Hoja. Dengan muka memerah marah ia justru berkata dengan menahan marah,” Itu sih jawaban orang tolol”
Tak mau kalah, dengan ucapan keras Nasiruddin langsung menukas tangkas,” Nah, kalau jawabanku tolol, maka pertanyaan kalian lebih tolol lagi. Mana mungkin ada orang tahu pusat bumi dan jumlah bintang? Mana mungkin ada orang mau iseng menghitung bulu ekor keledai?”
Merasa dipermalukan, tiga pengelana itu ngeloyor pergi dengan membawa berbagai pertanyaan yang sebenarnya taka da guna dan manfaatnya.
WASSALAM

SUMBER: SERI KISAH JENAKA SARAT MAKNA BY: DHURORUDIN MASHAD

Tidak ada komentar:

Posting Komentar