Senin, 25 Agustus 2014

Meneladani Perjuangan Nabi Muhammad saw, Menghadapi Masyarakat Mekah

Selama tiga belas tahun perjalanan dakwah Nabi Muhammad saw. Begitu banyak peristiwa yang beliau dan kaum muslimin alami. Penentangan, gangguan, sampai pada ancaman dan usaha pembunuhan atas dirinya dan kaumnya. Namun, hal itu tidak membuat Nabi Muhammad saw mundur dari jalan dakwah.
Semua cobaaan dihadapinya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan . Apapun yang dialaminya justru semakin menambah teguh keyakinan dan keimanan kepada Allah swt.
Beliau adalah sosok pribadi yang mempunyai sifat siddiq, ( selalu benar), amanah( dapat dipercaya), tabliq( berani menyampaikan), dan Fatanah( cerdas). Tidak pernah menyerah dalam berdakwah walaupun banyak ancaman yang didapianya. Berani berkorban harta benda dan nyawa demi perjuangan dakwah Islam.
Dalam berdakwah , Nabi Muhammad saw selalu menggunakan siasat atau tata cara yang baik dan bertahap. Tahap pertama dengan sembunyi-sembunyi guna menyusun kekuatan, Tahap kedua dilakukan dengan terang-terangan( terbuka)
Adapun beberappa hal yang bisa kita teladani dari perjuangan Nabi Muhammad saw. dalam menghadapi hambatan dan tantangan dakwah dari masyarakat Mekah, antara lain:

1. Menampilkan sikap terpuji dalam berdakwah, sebagimana yang telah dilakukan Nabi saw

2. Dalam melakukan segala sesuatu harus mempunyai perencanaan yang matang, sungguh-sungguh , tidak gampang menyerah, dan slalu berdo'a agar dapat berhasil dengan baik.

3. Berani berkorban dan bertanggung jawab dalam mendakwahkan Islam.

4. Berdakwah secara terbuka pada saat kedudukan kaum muslimin sudah kuat.

5. Melakukan hijrah untuk menyusun kekuatan dalam berdakwah

6. Menyandarkan keberhasilan dakwahnya kepada Allah swt.

Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan terlebih kepada saya sendiri. Wassalam.

Rabu, 13 Agustus 2014

Do'a Nabi Dawud dan Nabi Sulaiman


Faidah:
Dari Zaid bin Aslam, beliau berkata: dulu kunci baitul maqdis ada pada Nabi Sulaiman bin Dawud alaihima salam, beliau tidak mempercayakan kunci itu untuk dipegang oleh seseorang pun. pada suatu malam Nabi Sulaiman ingin membuka pintu baitul maqdis, tetapi pintu tersebut tidak terbuka, lalu Nabi Sulaiman meminta tolong kepada Jin dan Manusia untuk membukanya, tetapi tidak terbuka juga.
maka terduduklah Nabi Sulaiman dalam keadaan sedih, dia menyangka bahwa Tuhannya telah mencega dia masuk ke dalam rumah-Nya (Baitul Maqdis).
ketika beliau dalam keadaan seperti itu, tiba2 ada orang tua yang menghadap kepadanya, dengan bersandar pada tongkat, karna sangat tua nya, dan orang tua tersebut termasuk teman duduk ayahnya (Nabi Dawud alaihi salam).
Orang tua itu berkata: Ya NabiyaAllah, aku melihat engkau dalam keadaan sedih.
Nabi Sulaiman menjawab:''aku sedih karna pintu ini tidak terbuka atasku dan atas manusia dan jin.
maka syekh itu berkata kepada Nabi Sulaiman:''apakah engkau mau aku ajarkan 1 kalimat yang dulu ayah mu mengucapkannya jika beliau dalam keadaan kesulitan, lalu Allah menghilangkan kesulitannya''?
Nabi Sulaiman berkata:''Tentu''
Syekh itu berkata, ucapkanlah:
اللّٰهُمَّ بِنُوْرِكَ اِهْتَدَيْتُ، وَبِفَضْلِكَ اِسْتَغْنَيْتُ، وَبِكَ أَصْبَحْتُ وَأَمْسَيْتُ، ذُنُوْبِى بَيْنَ يَدَيْكَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ، يَاحَنَّانُ يَا مَنَّانُ.
'' Allahumma bi nurika ihtadaitu, wa bi fadhlika istaghnaitu, wa bika ashbahtu wa amsaitu, Dzunubi baina yadaika, astaghfiruka wa atubu ilaika, Ya Hannan Ya Mannan''
Artinya :
“Ya Allah…dengan nur-Mu aku meminta petunjuk, dengan keutamaan-Mu aku meminta kecukupan, dengan (perlindungan)-Mu aku memasuki pagi dan sore, dosa-dosaku banyak sekali dihadapan-Mu, aku memohon ampun dan bertaubat kepada-Mu, wahai Yang Maha Santun dan wahai Yang Maha Pemberi Anugrah.
ketika Nabi Sulaiman mengucapkan kalimat itu pintu pun terbuka untuknya dengan Izin Allah. wa Allahu A'lam.
( Kitab Nawadir : 34 )
Dibaca 3X siang dan Malam. Semoga Allah Menghilang segala kesusahan kita.
Sumber: Ahmad Busahir