Jumat, 26 Februari 2016

Meneladani Kepribadian dan Keperwiraan Salahuddin al-Ayyubi dalam Kehidupan sehari-hari

Kita hendaknya mencontoh keteladanannya dalam kehidupan sehari-hari. Keperwiraan Salahuddin al-ayyubi dan kesalehannya perlu mendapat perhatian lebih. Dengan gaya kepemimpinannya itu, bahkan lawan pun menyeganinya. Di antara beberapa contoh keteladanan yang dapat kita tiru dari Salahuddin al-ayyubi adalah: Pemberani, wara, zuhud, khusyu, pemurah, pemaaf, tegas,dll.
 Para ulama dan penulis sejarah telah memberikan pujian yang melangit. Sifat pemurah dan pemaaf diakui lawan maupun kawan. Sultan Salahuddin al-Ayyubi adalah seorang perwira yang meng habiskan waktunya dengan bekerja keras siang dan malam untuk memperjuangkan Islam. Hidupnya  sangat sederhana. minumnya hanya air putih, makanannya sederhana, dan pakaiannya dari jenis bahan yang kasar. Salahuddin al-Ayyubi senantiasa menjaga waktu-waktu shalat dan mengerjakannya secara berjamaah. Dikatakan bahwa beliau sepanjang hayatnya tidak pernah terlepas dari mengerjakan shalat berjamaah, bahkan ketika sakit yang membawa pada ajalnya, beliau masih tetap mengerjakan shalat berjamaah.
Sebelum imam salat masuk masjid , beliau sudah siap di dalam shaf. Salahuddin al-Ayyubi suka mendengarkan bacaan Al-Qur'an, Hadis , dan ilmu pengetahuan . Dalam bidang hadis, beliau memang mendengarkannya secara teratur, sehingga beliau mengenal jenis-jenis hadis. Hatinya sangat lembut dan pemurah, sering menangis apabila mendengarkan hadis Nabi di baca.
Di dalam buku The Historiansof the World. di sebutkan sifat-sifat Salahuddin sebagai berikut:" Keberanian dan keberhasilan Sultan Salahuddin itu terjelma seluruhnya pada perkembangan kepribadian yang luar biasa . sama seperti halnya dengan amir  Imadudin zanki dan Amir nuruddin zanki, beliau juga merupakan seorang Muslim yang taat. Sudah menjadi kebiasaan bagi Salahuddin membacakan Kita suci Al-qur'an kepada pasukannya menjelang pertempuran berlangsung, Beliau juga sangat disiplin menggada' setiap puasannya yang tertinggal dan tidak pernah lalai mengerjakan salat lima waktu sampai pada akhir hayatnya, dan mengizinkan dirinya untuk dipanggil ke depan pengadilan. kemudian  beliau sendiri yaqng mengajar anak-anaknya mengenai agama Islam.
Sultan yang mengepalai negara yang terbentang luas dari Asia hingga ke Afrika itu hanya meninggalkan warisan 1 dinar dan 36 dirham. Tidak meninggalkan emas, tidak punya tanah atau kebun. Padahal mengabdi pada kerajaan berpuluh tahun lamanya dan memegang jabatan sebagai panglima Perang dan Menteri Besar sebelum membangun Dinasti Al-Ayyubiyah . Pada saat pemakamannya, putra salahuddin al-Ayyubi yang bernama fadhal telah masuk ke liang lahad untuk meletakkan jenazah ayahnya. kain kafan benar-benar dari warisan beliasu yang jelas-jelas halal dan sangat sederhana.
Dengan demikiam, terdapat Ibrah yang dapat diambil dari mempelajari biogafi salahuddin al-ayyubi, anatara lain:
1. Kita harus memiliki sifat sajaah/pemberani terlebih dalam menegakkan kebenaran
2. kita harus memiliki jiwa pemurah dan penyayang terhadap siapa saja, terutama kepada orang-orang yang lemah
3. kita harus bersikap tegas terhadap segala bentuk kemungkaran dan kemaksiatan
4. Kita harus mencntai ilmu, baik ilmu pengetahuan umum maupun ilmu agama dengan belajar sungguh-sungguh dan tekun
5. Kita harus memiliki sikap toleransi terhadap siapa saja, selama dalam bats-batas yang diperbolehkan dalam agama
6. kita harus bersikap adil terhadap siapa saja'
7. Kita harus memiliki jiwa perwira dan kesatria
8. Kita harus menanamkan pada diri kita bahwa semua yang kita lakukan dalam kehidupan ini semata-mata hanya mencari keridaan Allah swt. Semoga bermanfaat amin Ya rabbal alamin. wassalam.